ISA SECTION 28 VS ISA SECTION 8: Part 2

| |
The latest victim of ISA, Ms Cheng Lee Whee of SUARAM J.B was released after 19 hours in a police lock-up.

These are the cronology of the released.
- Ms Cheng was arrested shortly after lodging a report upon police abuse in the issue of eviction squatter of Kg Plentong.
- Ms Cheng then was allowed to the access of a lawyer, immediately after her arrest.
- The magistrate rejected a police remand for four more days in detention because the Cheng's lawyer argued on the grounds that Cheng has been cooperating with the police.
- She was released after 19 hours in detention.

Poor Miss Cheng, for being the victim of ISA staged drama. Why?

"...wrong perception of ISA..."

"People have wrong perception of the whole act that allow detetion without trial, but section 28 of ISA is different! This section, does not empower the police to detain without trial. The victims can get access to lawyers and will be charge in court within 24 hours" said Mokhtar, Johor Police Chief.

"The police will make a press release as soon as possible so that people wont get wrong impression and perception of this ISA" Mokhtar further revealed.( Quoted from Malaysiakini report)

So, this is the real business in the latest arrest!!! The detention was just to show that not all parts of ISA is cruel. The ISA authority tried to divert the peoples attention ISA-Detaine Without Trial to this ISA-soft and humanity act....

Anyway, dont forget, RPK, the Hindraf and the 6 Year detainees, they were detained under Section 73 and followed by section 8 of ISA.They are still haunting the Home Minister and his friends.... and keep haunting...when to charge them in court??

Note: A poster of 6 Kempen Bebaskan Tahanan 6 Tahun ISA.

1 ulasan:

Unknown berkata...

Assalamualaikum Puan,
Cabaran alaf semakin memperlihatkan kelonggaran untuk dihayati nilai kemerdekaan untuk insan yakni warga, untuk tanah air yakni negara.

Meski pun ruang dan kesempatan diperuntukkan oleh undang-undang, masih menjadi kemelut untuk dihargai peruntukan dan keizinan warga memahami perlaksanaan undang-undang yang memperuntukkan pemeliharaan hak-hak kebebasan mereka.Pensia-siaan potensi dan kebolehan diri warga menjadi antara titik utama natijah dari kekangan halangan akta dan peraturan untuk dibina perpaduan dan keharmonian antara warga.Ia juga telah menjadikan pemalingan secara tidak disedari generasi demi generasi yang berilmu dari memahami realiti keperluan melibatkan diri di dalam siasah dan sistem urus tadbir negara sebagai latihan membina minda.
Natijah ketidak-bolehan warga untuk mendepani cabaran masa depan ummat dan negara membolehkan sikap lemahnya kemandirian dan berdikari warga diletakkan sepenuhnya ke atas kepimpinan yang menerajui kebertanggung-jawaban beramanah yang diberikan oleh warga.

Istilah perundangan juga memerlukan dipermudahkan penggunaannya jika sasaran memandaikan bangsa/warga menjadi fokus.

Tahanan terbaharu ini membuktikan kini wanita-wanita muda dari berbagai bangsa mulai tidak memilih isu untuk memperkatakan kebenaran.
Apa yang kita lihat adalah fenomena dari hasil perlaksanaan dasar-dasar negara yang memerlukan dinilai semula sistem perlaksanaannya.
Justeru itu hak-hak Allah juga berperanan untuk memulihkan pemahaman hak-hak asasi manusia terbela.

[ Merah Hitam © 2009 ]
[ Designed by وان ][ Powered by Blogger ]

[ Top ]
[ Home ]